Senin, 06 Desember 2010


Pada bab ini, kami akan membahas tentang klasifikasi makhluk hidup. Apa itu klasifikasi? Klasifikasi adalah pengelompokan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan kita mempelajari berbagai makhluk hidup yang ada di dunia ini.
SISTEM KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Sistem klasifikasi adalah sistem yang dibuat oleh para ilmuwan Biologi untuk memudahkan kita mempelajari berbagai macam spesies hewan dan tumbuhan yang ada di dunia ini. Cabang ilmu biologi yang mengkaji pengelompokan makhluk hidup adalah taksonomi. Yang pertama kali mempeloporinya adalah Carolus Linnaeus pada abad ke – 18.
PROSES KLASIFIKASI
Proses klasifikasi ada 3, yaitu:
1.      Klasifikasi sistem alami: berdasarkan ciri morfologi, anatomi dan fisiologi.
2.      Klasifikasi sistem filogeni: berdasarkan sejarah evolusi suatu makhluk hidup.
3.      Klasifikasi sistem buatan: berdasarkan persamaan ciri morfologi yang mudah dilihat.
Kegiatan pengelompokan ini menghasilkan takson. Banyak dan sedikitnya persamaan antar suatu kelompok makhluk hidup, akan menentukan jenjang takson dan jenjang kekerabatannya. Semakin sedikit persamaannya, jenjang taksonnya semakin tinggi dan jenjang kekerabatannya semakin jauh.
Urutan jenjang takson adalah
Kingdom à Filum / Divisi à Kelas à Ordo à Famili à Genus à Spesies
SISTEM TATA NAMA MAKHLUK HIDUP
Untuk memudahkan komunikasi antar ilmuwan biologi, Carolus Linnaeus  pada tahun 1735 menciptakan sistem tata nama. Sistem ini sidebut dengan tata nama ganda / binominal nomenclature. Sistem tata nama ganda juga memasukkan singkatan nama orang yang pertama kali mengidentifikasi suatu spesies makhluk hidup.
Contoh:
Musa paradisiaca L.
Musa à nama genus, paradisiaca à penunjuk spesiesnya, pengidentifikasi pertamanya Linnaeus (disingkat L.)


Penulisan ini memiliki aturan:
·         Nama genus dimulai dengan huruf besar.
·         Nama penunjuk spesies dimulai dengan huruf kecil.
·         Nama genus dan penunjuk spesies digaris bawahi kalau ditulis tangan atau digaris miring kalau diketik.
·         Nama penemu ditulis dalam singkatan atau ditulis lengkap dibelakang nama penunjuk spesies.
·         Nama penemu ditulis dengan awal huruf besar dan tidak digarisbawahi / dicetak miring
MANFAAT MEMPELAJARI KLASIFIKASI
1.      Mengenal berbagai macam spesies makhluk hidup
2.      Bisa memecahkan masalah, bila diminta untuk melindungi spesies langka dengan cara mencari spesies yang masih berkerabat dekat dengan spesies langka itu dan membuat kesimpulan berdasarkan kebutuhan spesies kerabat terhadap habitat tertentu.
3.      Mengetahui ciri – ciri unggul dari berbagai spesies makhluk hidup dan memanfaatkannya untuk bahan pangan, papan, sandang dan obat - obatan
4.      Dapat menjaga keseimbangan ekosistem
KLASIFIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI
1.      Manfaat
2.      Tanaman Obat
3.      Ukuran
4.      Alat gerak
SISTEM KLASIFIKASI YANG TELAH DIKEMBANGKAN
1.      Sistem Dua Kingdom               : Sistem kingdom pertama. Terdiri dari: Animalia (hewan) dan Plantae (tumbuhan).
2.      Sistem Tiga Kingdom              : Muncul setelah adanya mikroskop. Terdiri dari: Protista, Plantae, dan Animalia.
3.     Sistem Empat Kingdom           : Muncul setelah berkembangnya teknik dan alat penelitian yang lebih canggih. Salah satu alatnya adalah mikroskop elektron. Terdiri dari: Monera, Protista, Animalia, dan Plantae.
4.      Sistem Lima Kingdom             : Dikembangkan oleh R.H. Whittaker pada tahun 1969. Terdiri dari: Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
5.      Sistem Enam Kingdom            : Pada tahun 1970an, Carl Woese menemukan bahwa Archaebacteria berbeda dari Eubacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot. Terdiri dari: Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Ciri – ciri utama dari sistem 5 kingdom:
1.      Monera:
Ø  Prokariot
Ø  Berukuran renik
Ø  Uniseluler


2.      Protista:
Ø  Eukariot
Ø  Uniseluler atau multiseluler yang sederhana
Ø  Bersifat autotrof atau heterotrof dengan cara menyerap atau menelan makanan


3.      Fungi:
Ø  Eukariot
Ø  Sebagian besar multiseluler
Ø  Bersifat heterotrof dengan cara menyerap zat – zat makanan dari lingkungan


4.      Plantae:
Ø  Eukariot
Ø  Multiseluler
Ø  Bersifat autotrof dengan melakukan fotosintesis


5.      Animalia:
Ø  Eukariot
Ø  Multiseluler
Ø  Bersifat heterotrof


IDENTIFIKASI ATAU DETERMINASI
Identifikasi ciri – ciri khas hewan dan tumbuhan digunakan untuk menentukan nama dan sistem klasifikasi yang tepat.
Cara – cara determinasi hewan dan tumbuhan:
1.      Ingatan                        : Berdasarkan pengetahuan / ingatan kita tentang tumbuhan dan hewan yang dikenal sebelumnya.
2.      Bantuan orang lain     : Dengan bantuan ahli – ahli botani, zoolagi atau siapa saja.
3.      Spesimen acuan          : Dengan membandingkan secara langsung dengan spesimen acuan yang telah diberi etiket bertuliskan namanya.
4.      Pustaka                        : Dengan membandingkan / mencocokkan ciri – ciri tumbuhan dan hewan yang akan diidentifikasi dengan deskripsi dan gambar – gambar yang ada dalam pustaka.
5.      Komputer                    : Perkembangan teknologi di bidang komputer dan biometrika berhasil menciptakan suatu program komputer yang dapat menyimpan, mengolah, dan memberikan kembali keterangan tentang tumbuhan dan hewan.

KUNCI IDENTIFIKASI
Kunci identifikasi adalah cara yang paling sering digunakan untuk mengidentifikasi hewan dan tumbuhan, terutama bagi mereka yang tidak memiliki specimen acuan. Kunci identifikasi ini dilakukan secara bertahap karena memiliki batas kemampuan yang berbeda – beda. Ada yang sampai genus atau famili atau spesies.
Format pada kunci identifikasi biasanya adalah kunci dikotom. Kunci dikotom adalah kunci identifikasi dengan menelusuri jalur yang ditetapkan oleh keputusan beraturan dengan setiap pilihannya adalah biner (karena hanya ada 2 alternatif).
Contoh:
1.      a. Daun tunggal ……………………………………………… 2
b. Daun majemuk ………………………………………….. 4
2.      a. Bangun daun garis …………………………………….. rumput
b. Bangun daun lebar ……………………………………. 3
3.      a. Tepi daun bergerigi …………………………………… kembang sepatu
b. Tepi daun bercangap ………………………………… kentang
4.      a. Daun dengan tujuh helai anak daun………….. kapuk
b. Daun dengan lebih dari tujuh helai
anak daun……………………………………………………… 5
5.      a. Anak daun duduk pada ibu tangkai daun…… mahoni
b. Anak daun duduk pada cabang tingkat satu
dari ibu tangkai daun…………………………………….. kembang merak



source: Biologi SMA dan MA untuk kelas X, ESIS, KTSP 2006


Pendapat kami mengenai bab ini adalah:
  1. Ivy = Menurut saya, pelajaran ini penting untuk dipelajari agar kita dapat mengetahui dan mempelajari berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Dengan mempelajari ini, kita akan tahu mana hewan dan tumbuhan yang perlu dilindungi. Kita juga dapat mengetahui habitat mereka, sehingga memudahkan kita untuk mengembangbiakkan tumbuhan dan hewan tersebut, sehingga tidak punah.
  2. Anthony = Menurut saya bab ini sangat penting karena bab ini membahas bagaimana kita harus bisa mengelompokkan makhluk hidup kepada bagian-bagian sehingga kita dapat mempelajarinya dengan mudah. Disini saya dapat belajar bagaimana mengelompokkan makhuluk hidup, bab ini adalah bab yang cukup unik untuk dipelajar
  3. Andrea = Dalam bab ini kita dapat mengetahui bahwa makhluk hidup itu sangat beragam dan oleh karena itu harus dikelompok- kelompokan agar mudah untuk diteliti dan dipelajari. Kita dapat mengetahui dengan jelas bagaimana makhluk hidup itu sangat kompleks dan memiliki ciri- ciri yang beragam juga. Bab ini akan membawa kita menyadari betapa beragamnya makhluk hidup itu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar